27 September 2008

ARTIKEL PERTANIAN

PERTANIAN BERKELANJUTAN

Oleh :

THL-TB Penyuluh Pertanian Kota Banjarbaru


Pendahuluan

Pertanian pada hakekatnya merupakan usaha yang sangat bergantung pada alam. Meski terkadang dapat direkayasa dengan teknologi namun sebagian besar akan masih menjadi ganjalan utama pada pengembangan pertanian kita sehingga iklim & lahan merupakan komponen utama yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani. Oleh karena itu maka dalam berusaha tani petani haruslah melakukan upaya demi kelestarian alam agar usaha taninya berhasil dan berkelanjutan.

Agar kualitas dan produktivitas sumber daya alam dapat terpelihara sehingga mampu menjamin pengembangan pertanian yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang, maka usaha pertanian yang dikembangkan harus mengakomodir aspek kelestarian lingkungan dalam seluruh rangkaian kegiatannya bentuk dari akomodasi itu adalah melakukan usaha tani yang ramah lingkungan dan juga memperhatikan korbanan lahan sehingga masukan pada lahan juga diusahakan sebanding dengan korbanannya.

Sistem usaha tani juga memperhatikan keseimbangan lingkungan ini biasanya disebut sebagai pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian berkelanjutan pada hakekatnya yaitu back to nature, yakni suatu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah,serasi, selaras & seimbang dengan lingkungan/ pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah – kaidah alamiah. Selain itu berkelanjutan juga dapat diartikan sebagai “menjaga agar suatu upaya terus berlangsung”, sehingga dengan sistem pertanian berkelanjutan diharapkan pertanian kita mampu berdaya saing, bekerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik.

Pupuk Buatan Hanya Sebagai Suplemen

Seperti yang kita ketahui bersama pupuk terdiri dari dua macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik atau yang biasa kita sebut dengan pupuk buatan. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari alam, misalnya : pupuk hijau, pupuk kandang, kompos dan sebagainya. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang terbuat dari pabrik yang sudah ditentukan kandungan-kandungan unsur yang terkandung didalamnya, misalnya urea mengandung unsur (N), TSP / SP-36 yang mengandung unsur P dan KCL yang mengandung unsur K. Pupuk N,P, dan K tersebut merupakan pupuk makro yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak oleh tanaman, sedangkan pupuk mikronya seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Bo, dll, dibutuhkan dalam jumlah yang relatif sedikit.

Dalam pemberian pupuk buatan sebaiknya diberikan hanya sebagai suplemen atau unsur hara tambahan dalam jumlah yang berimbang yang diberikan kepada tanaman untuk memenuhi kebutuhan suplemen bagi tanaman yang diberikan dengan tepat, baik tepat cara, waktu, jenis, dan tepat dosis, sehingga diharapkan nantinya tanaman dapat tumbuh baik dan berproduksi secara optimal yang sesuai dengan yang kita harapkan.

Pemberian pupuk buatan sebaiknya bahkan seharusnya di imbangi dengan pemberian pupuk organik sehingga diharapkan produktiviatas lahan dapat bertahan lama dan dapat berkelanjutan. Pemberian pupuk buatan yang berlebihan tanpa diimbangi pemberian pupuk organik baik pupuk hijau daun, pupuk kandang, kompos, bokasi, dll, akan menyebabkan produktivitas lahan menurun seperti pemadatan tanah, tanah miskin hara, mikroorganisme tanah sedikit, dsb.

Cara Menjaga Kesuburan Tanah

Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain sebagai media tumbuh tanaman, tanah juga berfungsi untuk tempat penyedia unsur hara yang dapat menjadi makanan bagi tanaman. Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung unsur hara, sebaliknya apabila tanah tidak subur maka tanah tersebut kurang mengandung usaur hara bagi tanaman. Mengingat akan pentingnya unsur hara bagi tanaman, maka kiranya perlu untuk menjaga kesuburan tanah antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Dalam melakukan usaha tani, haruslah menerapkan kaidah – kaidah konservasi, misalnya : membuat teras siring pada tanah – tanah lereng agar tanah permukaan yang banyak mengandung bahan organik tidak banyak yang larut sewaktu hujan,

  2. Mengurangi penggunaan input – input luar seperti pupuk anorganik, pestisida, dll. Karena dengan penggunaan input luar yang terus menerus dapat menyebabkan produktivitas lahan semakin menurun akibat residu bahan kimianya.

Upaya Untuk Mempertahankan Bahan Organik Dalam Tanah

Bahan Organik merupakan komponen yang penting dalam tanah, karena selain dapat berfungsi sebagai penyedia unsur hara, bahan organik juga dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi lebih baik. Semakin banyak bahan organik yang dikandung oleh tanah maka semakin subur tanah tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mempertahankan jumlah bahan organik diantaranya melalui :

  1. Pengembalian sisa tanaman/ limbah tanaman setelah panen, agar terjadi keseimbangan antara yang dikelurkan dengan yang dikembalikan.

  2. Memanfaatkan limbah ternak (kotoran ternak) untuk digunakan sebagai pupuk

  3. Menanam/ memberi tanaman penutup tanah, agar sewaktu hujan turun tidak terjadi pukulan langsung terhadap tanah, karena dengan adanya pukulan air hujan secara langsung dapat mengurangi B.O. ditanah karean B.O. dapat mengalir bersama aliran permukaan.

  4. Mengolah tanah sesuai dengan kebutuhan serta dalam dalam mengolah tanah tetap mempertahankan kaidah konservasi.

  5. Mengistirahatkan tanah (diberokan)

Penyebab Terjadinya Peledakan Hama Penyakit

Dalam berusaha tani selain faktor tanah, serangan hama dan penyakit juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Karena meskipun tanahnya baik, tetapi apabila terjadi peledakan hama penyakit adalah sebagai berikut :

  1. Pemakaian pestisida yang kurang bijaksana, artinya disini pestisida yang digunakan kurang sesuai baik dari segi jumlah, jenis dan cara sehingga hama dan penyakit menjadi resisiten.

  2. Penanaman tidak dilakukan secara sereampak

  3. Adanya tanaman inang bagi hama dan penyakit atau bisa dikatakan kurangnya sanitasi lingkungan.

  4. Berkurangnya musuh alami bagi hama dan penyakit.

  5. Penggunaan satu macam atau satu jenis pestisida secara kontinue sehingga menyebabkan hama dan penyakit menjadi kebal.

  6. Musim atau iklim yang terjadi cocok bagi perkembangan hama dan penyakit tanaman.

Sistem Tanam Terpadu

Untuk mencapai suatu keberlanjutan, maka suatu usaha tani haruslah memperhatikan keseimbangan lingkungan, diantaranya adalah melalui sistem tanam terpadu. Adapun maksud dari sistem tanam terpadu adalah suatu sistem tanam yang digunakan untuk mengurangi / menekan peledakan hama dan penyakit tanaman. Adapun perwujudan dari sistem tanam terpadu adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan penanaman secara serempak,dengan tanam serempak ini diharapkan dapat memutus siklus Hama dan penyakit.

  2. Melaksanakan tanam secara tumpang sari, misalnya : tumpang sari antara tanaman kapas dengan jagung diharapkan dapat mengurangi perkembangan heliotis pada tanaman kapas.

  3. Melakukan rotasi / pergiliran tanaman.

  4. Melaksanakan sanitasi lingkungan untuk menghindari tumbuhnya tanaman inang bagi hama dan penyakit.

Tanaman Yang Bersih dan Sehat

Dalam berusaha tani tentunya diharapkan dapat diperoleh suatu hasil yang optimal, untuk memperoleh hasil yang optimal tersebut selain faktor tanah, faktor tanaman juga sangat berperan. Oleh karena itu dalam berusaha tani haruslah mengusahakan tanaman yang bersih dan sehat. Tanaman yang bersih bisa diartikan bersih dari kandungan bahan-bahan kimia dan sehat bisa diartikan bahwa tanaman tersebut bebas hama dan penyakit dan juga tanaman tersebut mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal meskipun sedikit atau tidak sama sekali menggunakan input luar.




Tidak ada komentar: